Sebuah kurikulum dikatakan baik apabila ia mampu memfasilitasi dan menstimulasi potensi yang dimiliki siswa agar menjadi kompetensi yang dapat digunakan untuk membangun lingkungannya, mampu menghasilkan siswa yang kreatif dan inovatif, mampu mengangkat potensi diri siswa dan daerahnya menjadi sesuatu yang bernilai tambah dan mampu mendidik siswanya menghadapi tantangan globalisasi dan mengelolalnya sedemikian rupa sehingga menjadi peluang untuk mendapatkan manfaat yang besar dari kondisi tersebut. Artinya, sebuah kurikulum yang baik harus memperhatikan minimal tiga aspek, yaitu potensi siswa, kondisi lingkungan lokal, dan global.

Sebanyak 125 peserta UN SMA Santo Yosef di saksikan pengawas UN dan pengawas independen dari UNSRI Palembang melakukan ikrar Ujian Nasional yang Jujur dan Berprestasi Senin (16/4) di lapangan sekolah sekaligus penandatangana ikrar oleh dua perwakilan siswa, satu orang guru dan disetujui oleh kepala sekolah. 

Ujian Nasional (UN) tidak hanya merupakan kebijakan untuk mengevaluasi dan melakukan pemetaan, tetapi juga memiliki fungsi integritas vertikal. Pada fungsi ini, seluruh jenjang pendidikan memiliki keberlanjutan, dan UN menjadi salah satu paspor untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pelaksanaan Ujian Nasional SMA Santo Yosef  hari pertama (16/4), berlangsung tertib dan aman. Sebanyak 125 peserta yang terdiri dari 32 siswa kelas program Ilmu Alam dan 93 siswa Program Ilmu Sosial hadir semua. Siswa terlihat tenang, rileks dalam pengerjaan soal ujian pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia. UN untuk tingkat SMA/MA TAHUN 2012  akan digelar pada 16-19 April 2012, dan UN susulan akan dilaksanakan pada 23-26 April. Pengumuman hasil UN tingkat SMA/MA dan SMK akan digelar pada tanggal  24 Mei 2012. 

Sebagai tindak lanjut pelayanan prima kepada orangtua dan siswa dalam pembayaran administrasi sekolah, Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat bekerjasama dengan Bank BRI memberikan kemudahan pembayaran dengan pemasangan mesin EDC (Electronic Data Capture) atau mesin gesek kartu kredit. Mesin EDC berbentuk kecil dan memanfaatkan jaringan telepon seluler memungkinkan penggunanya dalam hal ini orangtua dan siswa SMA Santo Yosef dapat melakukan pembayaran SPP dan pungutan lainnya (otorisasi),  transfer uang, tanpa perlu datang ke kantor layanan BRI atau ke ATM.