Article Detail

MENUJU PUNCAK KESUKSESAN BERSAMA SMA SANTO YOSEF

“Perjalanan menuju puncak kesuksesan tidak mudah, banyak tantangan dan beban berat yang harus dipikul. Dibutuhkan tenaga dan semangat juang tinggi untuk bisa meraih apa yang kita inginkan”, pesan ini disampaikan oleh Romo Robertus Susilo Haryono SCJ kepada siswa-siswi SMA Santo Yosef dalam acara rekoleksi yang diadakan Sabtu (8/2).

Rekoleksi bagi siswa-siswi katolik merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan di SMA Santo Yosef Lahat. Rekoleksi diadakan dengan tujuan meneguhkan kembali nilai-nilai COMPASSION, Celebration, Competence, Conviction, Creativity, Community (Cc5), Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) yang telah diaplikasikan dalam Pembelajaran PKT (Pendidikan Karakter Tarakanita), namun masih dirasa perlu untuk terus dipupuk melalui kegiatan pengembangan kepribadian siswa di luar jadwal pembelajaran efektif.

Peserta rekoleksi adalah siswa-siswi katolik mulai dari kelas sepuluh sampai dengan kelas dua belas yang berjumlah 42 orang. Sebagai gambaran, jumlah siswa SMA Santo Yosef secara keseluruhan adalah 382 orang dan yang beragama katolik hanya 42 orang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun SMA Santo Yosef adalah sekolah katolik, hal tersebut sama sekali tidak memengaruhi eksistensi SMA Santo Yosef di tengah masyarakat yang mayoritas beragama  islam. Hal ini justru menjadi keunikan tersendiri yang bisa memberikan peluang bagi siswa untuk belajar hidup berdampingan di tengah keberagaman.

Lorensius Vemo Viandaru (15), salah satu peserta mengungkapkan, “Rekoleksi dapat mempererat tali persaudaraan antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.” Lebih lanjut Vemo menambahkan bahwa melalui kegiatan ini ia memperoleh gambaran tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. (WL)

MENUJU PUNCAK KESUKSESAN BERSAMA SMA SANTO YOSEF

“Perjalanan menuju puncak kesuksesan tidak mudah, banyak tantangan dan beban berat yang harus dipikul. Dibutuhkan tenaga dan semangat juang tinggi untuk bisa meraih apa yang kita inginkan”, pesan ini disampaikan oleh Romo Robertus Susilo Haryono SCJ kepada siswa-siswi SMA Santo Yosef dalam acara rekoleksi yang diadakan Sabtu (8/2).

Peserta rekoleksi adalah siswa-siswi katolik mulai dari kelas sepuluh sampai dengan kelas dua belas yang berjumlah 42 orang. Sebagai gambaran, jumlah siswa SMA Santo Yosef secara keseluruhan adalah 382 orang dan yang beragama katolik hanya 42 orang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun SMA Santo Yosef adalah sekolah katolik, hal tersebut sama sekali tidak memengaruhi eksistensi SMA Santo Yosef di tengah masyarakat yang mayoritas beragama  islam. Hal ini justru menjadi keunikan tersendiri yang bisa memberikan peluang bagi siswa untuk belajar hidup berdampingan di tengah keberagaman.

Rekoleksi bagi siswa-siswi katolik merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan di SMA Santo Yosef Lahat. Rekoleksi diadakan dengan tujuan meneguhkan kembali nilai-nilai COMPASSION, Celebration, Competence, Conviction, Creativity, Community (Cc5), Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) yang telah diaplikasikan dalam Pembelajaran PKT (Pendidikan Karakter Tarakanita), namun masih dirasa perlu untuk terus dipupuk melalui kegiatan pengembangan kepribadian siswa di luar jadwal pembelajaran efektif. 

Lorensius Vemo Viandaru (15), salah satu peserta mengungkapkan, “Rekoleksi dapat mempererat tali persaudaraan antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.” Lebih lanjut Vemo menambahkan bahwa melalui kegiatan ini ia memperoleh gambaran tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. (WL)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment