Lahat (5/9)—Akhirnya srikandi SMA Santo Yosef yang mengikuti Kompetisi Roket Air Pelajar (KRAP) 2019 yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMM) Universitas Sriwijaya (Unsri), Rabu (4/9) di Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya membuahkan hasil cemerlang. Tiga belas  sekolah lolos tahap administrasi  dapat dikalahkan oleh luncuran roket air Susan Wilhelmina dengan ketepatan pada titik 1 m dari titik nol dan dinobatkan sebagai jura satu kompetisi tahun ini. Luncuran ini adalah luncuran terbaik  peserta lomba karena belum ada peserta lain yang  yang berada di titik sasaran 1,0 meter. Susan Wilhelmina  mewakili Sumatera Selatan pada Kompetisi Roket Air Pelajar (KRAP) 2019 yang akan diselengga di Jakarta.

Banyak pelajar di Indonesia yang ingin mewujudkan cita-citanya menjadi Pasukan Pengibar Bendera  (Paskibra). Sebuah kebanggaan memang dapat menjadi Paskibra karena tidak semua orang mendapat kesempatan tersebut, apalagi jika terpilih membawa Baki tempat Sang Merah Putih yang akan dikibarkan pada peringatan 17 Agustus. Keinginan semua pelajar itu dimenangkan oleh Auryn Angelie Semuel,  siswa kelas XI MIPA SMA Santo Yosef Lahat. Tidak mudah bagi Auryn panggilan akrabnya terpilih menjadi pembawa baki. Calon pembawa baki haruslah melewati berbagai penilaian dan dipilih langsung oleh Koordinator Pelatih Paskibra.

Lahat (3/9)—Tiga srikandi SMA Santo Yosef ikuti Kompetisi Roket Air Pelajar (KRAP) 2019  yang kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMM) Universitas Sriwijaya (Unsri), Rabu  (4/9) di Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya. Tiga belas  sekolah lolos tahap administrasi  termasuk SMA Santo Yosef. Dita Ireine Winanti, Meilin Alfa Legita , dan Susan Wilhelmina mewakili SMA Santo Yosef dan satu-satunya sekolah yang berasal dari Kabupaten Lahat. Technical Meeting dilaksanakan (3/9) di rauang seminar Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya, dan pelaksanaan Kompetisi Roket Air Pelajar 2019, Rabu, (4/9). Kompetisi ini diadakan guna mengembangkan riset dan kreativitas siswa SMA khususnya Sumatera Selatan.

Lahat (3/9)--“Sampahmu tanggung jawabmu”. Jadi, tugas kebersihan itu tanggung jawab sendiri bukan tanggung jawab petugas kebersihan. Prinsipnya siapa yang mengotori dia yang membersihkan, siapa yang menggunakan dia wajib menjaganya.  Semua siswa di sekolah menggunakan fasilitas sekolah. Jadi, kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama. Hal ini yang sedang dihidupi di SMA Santo Yosef melalui gerakan dengan nama  Souji atau ada yang menyebut o-sōji. Kata Souji adopsi dari bahasa Jepang yang berarti membersihkan.

Memasak dan warna pink menjadi kesukaan gadis kelahiran Pajar Bulan Tanjung Sakti 16 tahun silam. Ratu Senabar Alam, anak pertama dari tiga bersaudara yang akrab dipanggil Ratu ini bertolak belakang dengan kesukaannya, Ia justru terpilih  menjadi Pasukan Pengibar Bendara Tingkat Provinsi Sumatera Selatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tentu saja bukan kebetulan semata, tetapi mulai dari persiapan sebagai tim Paskibra SMA Santo Yosef, seleksi tingkat kabupaten yang  diikuti 300 peserta, kemudian lolos seleksi kedua menyisihkan 90 peserta dan lolos menjadi tim Paskibra Kabupaten Lahat lalu seleksi tingkat provinsi dan akhirnya sukses menjadi terbaik dari Kapupaten Lahat menuju Paskibra Provinsi Sumatera Selatan. Perjalanan panjang tetapi dengan semangat dan daya juang yang tinggi semua dapat dipenuhi.