Article Detail

Tes Potensi Akademik SMA St.Yosef

Mapen—SMA Santo Yosef laksanakan tes potensi akademik dan kepribadian Rabu (14/12). Agenda tahunan bekerjasama dengan  Pusat  Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini diikuti oleh 397 siswa yang terdiri dari 148 siswa kelas X, 124 siswa kelas XI, dan 125 siswa kelas XII. Tiga tim P2TKP hadir untuk penyelenggaraan tes tersebut dibantu oleh  guru SMA Santo Yosef.
Tes dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama (14/12) siswa kelas X dan XII  Ilmu Sosial, hari kedua kelas XI Ilmu Alam dan Sosial serta XII Ilmu Alam.  Penjelasan awal  tujuan  dan fungsi hasil tes dilakukan oleh tim dari P2TKP Universitas Sanata Dharma dengan harapan siswa sungguh-sungguh mengikuti tes tersebut. Materi tes potensi akademik penjurusan kelas X terdiri dari tanggapan ruang (TR), berpikir abstrak (BA), penalaran mekanik (PM), kemampuan numeric (KN), berpikir verbal (BV), vakabuler (VOC). Tujuan penggunaan tes ini, yaitu membantu siswa dan sekolah untuk memilih program studi yang sesuai, maka hasil tes menunjukkan pula kemampuan siswa sesuai untuk program studi tertentu. Dari segi ini dapat terjadi (a) siswa yang memperoleh nilai RR (Ragu-ragu),( b) siswa yang memperoleh nilai kualifikasi C (Cukup) belum tentu sesuai untuk semua program studi.
Materi tes potensi akademik  kelas XI  terdiri dari  berpikir verbal analogi (BVA), berpikir verbal klasifikasi (BVB), barisan bilangan (BMA), penalaran numeric (BMB), vokabuler (VOK) ini berlangsung  kurang lebih 3 jam. Masing-masing tes menghasilkan skor-skor tertentu yang  diolah untuk menghasilan suatu norma. Norma tes ditentukan dengan mempertimbangkan  distribusi skor semua tes dan standar prestasi tingkat pendidikan di SMA. Misalnya skor 18 s.d. 21 diberi nilai 6.
Materi tes potensi akademik kelas XII mengarah pada program studi di perguruan tinggi. Jenis tes yang dipakai tanggapan ruang (TR), berpikir matematis A (BMA), berpikir matematis B (BMB), berpikir verbal A (BVA), berpikir verbal B (BVB), dan vokabuler (VOK).  Hasil tes kemampuan belajar secara keseluruhan dinyatakan dalam suatu kualifikasi. Dalam kualifikasi diperlukan komposisi (profil) nilai, bobot masing-masing tes serta skor ang mendasari nilai untuk memperoleh petunjuk tentang kemampuan siswa, kesesuaian siswa di perguruan tinggi.
Kesesuaian jurusan di perguruan tinggi (a) program studi ilmu-ilmu fisik, seperti teknik, geologi, kimia, fisika, dan astronomi, (b) ilmu-ilmu biologi, seperti kedokteran, pertanian, peternakan, (C) ilmu-ilmu social kuantitatif, seperti ekonomi, keuangan, akuntansi, (d) ilmu-ilmu social non kuantitatif, seperti sejarah, sosiologi, hukum, (e) studi bahasa dan sastra, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, antropologi.
Hasil tes akan disampaikan kepada orangtua siswa oleh wali kelas sekaligus  sebagai dasar pendampingan siswa selanjutnya oleh wali kelas maupun guru BK juga orangtua siswa. ***TW

Tes Potensi Akademik SMA St.Yosef

Mapen—SMA Santo Yosef laksanakan tes potensi akademik dan kepribadian Rabu (14/12). Agenda tahunan bekerjasama dengan  Pusat  Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini diikuti oleh 397 siswa yang terdiri dari 148 siswa kelas X, 124 siswa kelas XI, dan 125 siswa kelas XII. Tiga tim P2TKP hadir untuk penyelenggaraan tes tersebut dibantu oleh  guru SMA Santo Yosef.
Tes dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama (14/12) siswa kelas X dan XII  Ilmu Sosial, hari kedua kelas XI Ilmu Alam dan Sosial serta XII Ilmu Alam.  Penjelasan awal  tujuan  dan fungsi hasil tes dilakukan oleh tim dari P2TKP Universitas Sanata Dharma dengan harapan siswa sungguh-sungguh mengikuti tes tersebut. Materi tes potensi akademik penjurusan kelas X terdiri dari tanggapan ruang (TR), berpikir abstrak (BA), penalaran mekanik (PM), kemampuan numeric (KN), berpikir verbal (BV), vakabuler (VOC). Tujuan penggunaan tes ini, yaitu membantu siswa dan sekolah untuk memilih program studi yang sesuai, maka hasil tes menunjukkan pula kemampuan siswa sesuai untuk program studi tertentu. Dari segi ini dapat terjadi (a) siswa yang memperoleh nilai RR (Ragu-ragu),( b) siswa yang memperoleh nilai kualifikasi C (Cukup) belum tentu sesuai untuk semua program studi.
Materi tes potensi akademik  kelas XI  terdiri dari  berpikir verbal analogi (BVA), berpikir verbal klasifikasi (BVB), barisan bilangan (BMA), penalaran numeric (BMB), vokabuler (VOK) ini berlangsung  kurang lebih 3 jam. Masing-masing tes menghasilkan skor-skor tertentu yang  diolah untuk menghasilan suatu norma. Norma tes ditentukan dengan mempertimbangkan  distribusi skor semua tes dan standar prestasi tingkat pendidikan di SMA. Misalnya skor 18 s.d. 21 diberi nilai 6.
Materi tes potensi akademik kelas XII mengarah pada program studi di perguruan tinggi. Jenis tes yang dipakai tanggapan ruang (TR), berpikir matematis A (BMA), berpikir matematis B (BMB), berpikir verbal A (BVA), berpikir verbal B (BVB), dan vokabuler (VOK).  Hasil tes kemampuan belajar secara keseluruhan dinyatakan dalam suatu kualifikasi. Dalam kualifikasi diperlukan komposisi (profil) nilai, bobot masing-masing tes serta skor ang mendasari nilai untuk memperoleh petunjuk tentang kemampuan siswa, kesesuaian siswa di perguruan tinggi.
Kesesuaian jurusan di perguruan tinggi (a) program studi ilmu-ilmu fisik, seperti teknik, geologi, kimia, fisika, dan astronomi, (b) ilmu-ilmu biologi, seperti kedokteran, pertanian, peternakan, (C) ilmu-ilmu social kuantitatif, seperti ekonomi, keuangan, akuntansi, (d) ilmu-ilmu social non kuantitatif, seperti sejarah, sosiologi, hukum, (e) studi bahasa dan sastra, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, antropologi.
Hasil tes akan disampaikan kepada orangtua siswa oleh wali kelas sekaligus  sebagai dasar pendampingan siswa selanjutnya oleh wali kelas maupun guru BK juga orangtua siswa. ***TW

Tes Potensi Akademik SMA St.Yosef

Mapen—SMA Santo Yosef laksanakan tes potensi akademik dan kepribadian Rabu (14/12). Agenda tahunan bekerjasama dengan  Pusat  Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini diikuti oleh 397 siswa yang terdiri dari 148 siswa kelas X, 124 siswa kelas XI, dan 125 siswa kelas XII. Tiga tim P2TKP hadir untuk penyelenggaraan tes tersebut dibantu oleh  guru SMA Santo Yosef.
Tes dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama (14/12) siswa kelas X dan XII  Ilmu Sosial, hari kedua kelas XI Ilmu Alam dan Sosial serta XII Ilmu Alam.  Penjelasan awal  tujuan  dan fungsi hasil tes dilakukan oleh tim dari P2TKP Universitas Sanata Dharma dengan harapan siswa sungguh-sungguh mengikuti tes tersebut. Materi tes potensi akademik penjurusan kelas X terdiri dari tanggapan ruang (TR), berpikir abstrak (BA), penalaran mekanik (PM), kemampuan numeric (KN), berpikir verbal (BV), vakabuler (VOC). Tujuan penggunaan tes ini, yaitu membantu siswa dan sekolah untuk memilih program studi yang sesuai, maka hasil tes menunjukkan pula kemampuan siswa sesuai untuk program studi tertentu. Dari segi ini dapat terjadi (a) siswa yang memperoleh nilai RR (Ragu-ragu),( b) siswa yang memperoleh nilai kualifikasi C (Cukup) belum tentu sesuai untuk semua program studi.
Materi tes potensi akademik  kelas XI  terdiri dari  berpikir verbal analogi (BVA), berpikir verbal klasifikasi (BVB), barisan bilangan (BMA), penalaran numeric (BMB), vokabuler (VOK) ini berlangsung  kurang lebih 3 jam. Masing-masing tes menghasilkan skor-skor tertentu yang  diolah untuk menghasilan suatu norma. Norma tes ditentukan dengan mempertimbangkan  distribusi skor semua tes dan standar prestasi tingkat pendidikan di SMA. Misalnya skor 18 s.d. 21 diberi nilai 6.
Materi tes potensi akademik kelas XII mengarah pada program studi di perguruan tinggi. Jenis tes yang dipakai tanggapan ruang (TR), berpikir matematis A (BMA), berpikir matematis B (BMB), berpikir verbal A (BVA), berpikir verbal B (BVB), dan vokabuler (VOK).  Hasil tes kemampuan belajar secara keseluruhan dinyatakan dalam suatu kualifikasi. Dalam kualifikasi diperlukan komposisi (profil) nilai, bobot masing-masing tes serta skor ang mendasari nilai untuk memperoleh petunjuk tentang kemampuan siswa, kesesuaian siswa di perguruan tinggi.
Kesesuaian jurusan di perguruan tinggi (a) program studi ilmu-ilmu fisik, seperti teknik, geologi, kimia, fisika, dan astronomi, (b) ilmu-ilmu biologi, seperti kedokteran, pertanian, peternakan, (C) ilmu-ilmu social kuantitatif, seperti ekonomi, keuangan, akuntansi, (d) ilmu-ilmu social non kuantitatif, seperti sejarah, sosiologi, hukum, (e) studi bahasa dan sastra, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, antropologi.
Hasil tes akan disampaikan kepada orangtua siswa oleh wali kelas sekaligus  sebagai dasar pendampingan siswa selanjutnya oleh wali kelas maupun guru BK juga orangtua siswa. ***TW

Tes Potensi Akademik SMA St.Yosef

Mapen—SMA Santo Yosef laksanakan tes potensi akademik dan kepribadian Rabu (14/12). Agenda tahunan bekerjasama dengan  Pusat  Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini diikuti oleh 397 siswa yang terdiri dari 148 siswa kelas X, 124 siswa kelas XI, dan 125 siswa kelas XII. Tiga tim P2TKP hadir untuk penyelenggaraan tes tersebut dibantu oleh  guru SMA Santo Yosef.
Tes dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama (14/12) siswa kelas X dan XII  Ilmu Sosial, hari kedua kelas XI Ilmu Alam dan Sosial serta XII Ilmu Alam.  Penjelasan awal  tujuan  dan fungsi hasil tes dilakukan oleh tim dari P2TKP Universitas Sanata Dharma dengan harapan siswa sungguh-sungguh mengikuti tes tersebut. Materi tes potensi akademik penjurusan kelas X terdiri dari tanggapan ruang (TR), berpikir abstrak (BA), penalaran mekanik (PM), kemampuan numeric (KN), berpikir verbal (BV), vakabuler (VOC). Tujuan penggunaan tes ini, yaitu membantu siswa dan sekolah untuk memilih program studi yang sesuai, maka hasil tes menunjukkan pula kemampuan siswa sesuai untuk program studi tertentu. Dari segi ini dapat terjadi (a) siswa yang memperoleh nilai RR (Ragu-ragu),( b) siswa yang memperoleh nilai kualifikasi C (Cukup) belum tentu sesuai untuk semua program studi.
Materi tes potensi akademik  kelas XI  terdiri dari  berpikir verbal analogi (BVA), berpikir verbal klasifikasi (BVB), barisan bilangan (BMA), penalaran numeric (BMB), vokabuler (VOK) ini berlangsung  kurang lebih 3 jam. Masing-masing tes menghasilkan skor-skor tertentu yang  diolah untuk menghasilan suatu norma. Norma tes ditentukan dengan mempertimbangkan  distribusi skor semua tes dan standar prestasi tingkat pendidikan di SMA. Misalnya skor 18 s.d. 21 diberi nilai 6.
Materi tes potensi akademik kelas XII mengarah pada program studi di perguruan tinggi. Jenis tes yang dipakai tanggapan ruang (TR), berpikir matematis A (BMA), berpikir matematis B (BMB), berpikir verbal A (BVA), berpikir verbal B (BVB), dan vokabuler (VOK).  Hasil tes kemampuan belajar secara keseluruhan dinyatakan dalam suatu kualifikasi. Dalam kualifikasi diperlukan komposisi (profil) nilai, bobot masing-masing tes serta skor ang mendasari nilai untuk memperoleh petunjuk tentang kemampuan siswa, kesesuaian siswa di perguruan tinggi.
Kesesuaian jurusan di perguruan tinggi (a) program studi ilmu-ilmu fisik, seperti teknik, geologi, kimia, fisika, dan astronomi, (b) ilmu-ilmu biologi, seperti kedokteran, pertanian, peternakan, (C) ilmu-ilmu social kuantitatif, seperti ekonomi, keuangan, akuntansi, (d) ilmu-ilmu social non kuantitatif, seperti sejarah, sosiologi, hukum, (e) studi bahasa dan sastra, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, antropologi.
Hasil tes akan disampaikan kepada orangtua siswa oleh wali kelas sekaligus  sebagai dasar pendampingan siswa selanjutnya oleh wali kelas maupun guru BK juga orangtua siswa. ***TW

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment