Article Detail
Studi Banding di SMA Stella Duce 1 Bawa Pengalaman serta Pengetahuan Baru
Studi banding yang ke SMA Stella Duce 1 pada tanggal 13 - 18 Mei telah dilaksanakan, Abelta sebagai siswi SMA Santo Yosef Lahat pun meluangkan waktunya ditengah kesibukannya dalam mempersiapkan Sumatif Akhir Semester untuk membagikan pengalamannya bersama kita. Dalam penuturannya Abelta menyatakan bahwa berangkat ke SMA Stella Duce 1 untuk study banding ini merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Perjalanan jauh yang ditempuhnya menyebrangi pulau pun terbayarkan dengan diterimanya dirinya dan Mariance Pesiwarissa atau Mam Ance selaku pendamping oleh guru dan siswa SMA Stella Duce dengan baik. Proses adaptasi pun tidak terlalu sulit dengan teman-teman barunya yang menerima ia dengan tangan terbuka. Materi antara SMA Santo Yosef Lahat dan SMA Stella Duce 1 yang masih sama menjadi alasan lainnya mengapa satu hari cukup bagi Abelta untuk beradaptasi.
Abelta sendiri ditempatkan di kelas XI MIPA yang kemudian menjadi tempatnya untuk belajar bersama siswi SMA khusus perempuan di Yogyakarta itu selama beberapa hari. Dalam penjelasannya, Abelta sendiri menjelaskan beberapa fasilitas SMA Stella Duce yang ia temui selama berada di sana, seperti 3 laboratorium IPA yaitu laboratorium fisika, biologi dan kimia, sebuah aula terbuka dengan alat musik gamelan di dalamnya, yang menjadi tempat untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan misa bagi para siswi Katolik, serta tak lupa pula kantin. Abelta juga menceritakan mengenai teman-teman barunya yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, “Teman-teman di sana berasal dari berbagai suku, seperti dari Papua dan Aceh, juga anak-anak dari luar kota yang pindah ke Yogyakarta untuk belajar di Stece, dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia,” jelasnya.
Tak lupa pula Abelta membagikan sistem belajar yang sempat dirinya pelajari di Stella Duce 1 tersebut. SMA Stella Duce sendiri telah menggunakan LMS Afresto dalam pembelajarannya, sehingga materi dan tugas dari guru akan langsung dibagikan materi pdf lewat LMS Afresto. Hal itu pula yang membuat rata-rata siswi di SMA Stella Duce 1 dalam pembelajarannya hanya menggunakan satu buku berupa binder untuk mencatat hal penting dan laptop atau tablet untuk melihat materi. “Mereka kalau belajar tinggal share materi pdf dan tugas lewat LMS Afresto sekolah mereka. Jadi tidak perlu banyak buku, cuman butuh satu buku dan laptop atau tablet,” jelasnya. Karena itulah untuk dapat mengikuti kegiatan belajar selama beberapa hari di Stella Duce 1, Abelta menyiasatinya dengan meminta teman satu bangkunya untuk membagikan materi tersebut di laptop.
Selanjutnya Abelta bercerita mengenai beberapa pertanyaan yang ia terima selama melakukan Studi Banding di Stece, salah satunya mengenai pelaksanaan kurikulum merdeka di SMA Santo Yosef Lahat. SMA Stella Duce 1 dalam proses pembelajarannya hingga kini masih menggunakan Kurikulum 2013, sehingga dalam proses studi banding timbul timbal balik antara siswa SMA Stella Duce 1 beserta pengajar dengan Abelta dan Mam Ance mengenai pelaksanaan kurikulum merdeka yang telah dijalankan di SMA Santo Yosef Lahat.
Salah satu mata pelajaran yang Abelta pelajari ketika berada di Stella Duce adalah Seni Budaya yang menjadi salah tempatnya untuk mempelajari kebudayaan seperti membatik, belajar bahasa jawa, dan belajar tari tradisional. Pada pelajaran ini pula Abelta berkesempatan untuk mengajari tari erai-erai pada teman-teman barunya, yang ditanggapi secara antusias dan takjub karena mendengar dan melihat musik serta tarian yang belum pernah mereka dengar dan lihat sebelumnya. Di akhir wawancara, Abelta juga mengatakan bahwa selama berada di Yogyakarta dirinya juga berkesempatan untuk mengunjungi Museum CB dan Museum Sonobudoyo.
-
there are no comments yet