Article Detail
Belajar Memahami Makna Kehidupan Melalui Live In
Ya...live in sangat ditunggu oleh siswa kelas XII SMA Santo Yosef Lahat. Live in inimerupakan kegiatan khusus bagi siswa kelas XII yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Kegiatan yang merupakan salah satu program andalan di SMA Santo Yosef ini menjadi salah satu daya tarik bagi calon siswa untuk bergabung di SMA Santo Yosef Lahat.
Kegiatan live in pada tahun pelajaran 2017-2018 ini terdiri dari dua gelombang, yaitu tanggal 11-13 September 2017 merupakan gelombang I dan tanggal 14-16 September 2017 merupakan gelombang II. Live in bertempat di sekolah, pertokoan, penginapan dan beberapa tempat lainnya yang berada di dalam kota Lahat.
Pada dasarnya, live in merupakan suatu kegiatan menetap di dalam suatu keluarga/ kelompok masyarakat tertentu dengan jangka waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kegiatan live in ini, siswa diajak untuk melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas sebuah keluarga / kelompok masyarakat tertentu terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh keluarga / kelompok masyarakat tersebut. Live in memiliki tujuan untuk memahami makna kehidupan dan proses perjuangan dalam menjalani kehidupan.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mengajak siswa untuk dapat menerapkan makna dari Cc5+ yaitu compassion, celebration, competence, conviction, creativity, community, dan KPKC serta kejujuran dan lain-lainnya yang menjadi ciri khas sekolah Yayasan Tarakanita. Compassion/ kasih sayang hal ini dapat ditemukan dalam kerelaan menolong dan melayani sesama, celebration/ bersyukur dengan menjalani kehidupan sementara dengan ceria tanpa mengeluh, competence (kompeten), conviction (daya juang) dan creativity (kreativitas) dapat dicapai dengan ketekunan, dan semangat para siswa dalam melakukan perkerjaan sehari-hari, serta dalam menemukan solusi untuk memecahkan masalah dalam kehidupan baru yang sedang dialami.
Selama kegiatan berlangsung, siswa mengikuti berbagai aktivitas keluarga tempat mereka live in, misalnya membuka toko, menyapu, mengepel, menghantarkan galon, melayani pembeli, memotong besi, dan lain-lain. Setelah tiga hari melakukan kegiatan tersebut, siswa menulis pengalaman dalam bentuk laporan. Di dalam melakukan aktivitas tersebut, dibutuhkan beberapa sikap, yaitu kepekaan akan kondisi sekitar, kesopanan dalam berkomunikasi, dan tahu dengan benar cara memposisikan diri di dalam lingkungan.
Melalui pengalaman live in ini, diharapkan dapat membawa sesuatu yang berguna berkaitan dengan usaha, perjuangan, semangat, dan iman yang diteladani dari keluarga / kelompok masyarakat yang menjadi tempat live in. Dengan demikian, siswa dapat semakin memahami bahwa hidup merupakan suatu perjuangan yang harus selalu dilakukan serta siswa juga selalu diingatkan untuk bersyukur dalam berbagai hal yang telah Tuhan anugerahkan dalam hidup ini.
Dwi Purnawan
-
there are no comments yet