Article Detail

Verifikasi Tim Juri Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan Dalam Rangka Penilaian Lomba Perpustakaan SMA se-Provinsi Sumatera Selatan

Setelah 4 tahun yang lalu tepatnya bulan Juli 2014 perpustakaan SMA Santo Yosef mewakili perpustakaan SMA Se-provinsi Sumatera Selatan menuju ke Tingkat Nasional dan baru memperoleh peringkat 12 dari 33 provinsi, maka tahun ini  Perpustakaan SMA Santo Yosef diberi kesempatan lagi untuk berkompetisi di tingkat provinsi. Perpustakaan yang berhak mengikuti kompentisi ini  harus sudah terotomasi dan sudah terakreditasi dengan dibuktikan sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Tim Juri yang berjumlah 6 orang pustakawan profesional dari Badan Perpustakaan Provinsi dan UIN Raden Fatah Palembang tiba di Lahat pada tanggal 22 Mei 2018 pukul 14.30 dengan didampingi 4 orang pustakawan dari Perpustakan Umum Kabupaten Lahat.  Acara dimulai dan dibuka oleh Bapak Welly Hadi Nugroho Seran, S.Pd. selaku kepala perpustakaan dilanjutkan dengan penyampaian profil perpustakaan SMA Santo Yosef. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian serta wawancara dengan kepala sekolah, kepala perpustakaan, layanan Teknis dan pemustaka, layanan Informasi Teknologi serta pengecekan bukti-bukti  dari instrumen yang telah dikirim.

Penilaian tim juri ini selain untuk kepentingan lomba  juga sebagai bentuk dan proses  pembinaan tentang pengelolaan perpustakaan yang baik sesuai dengan tuntutan zaman. Program perpustakaan harus selalu mengikuti perkembangan, sebagai contoh pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dilaksanakan dengan kegiatan Libary day. Pemanfaatan perpustakaan untuk pemenuhan kebutuhan pembelajaran, program gerakan literasi informasi, kerjasama dengan instansi lain, penggalangan koleksi, serta pengelola yang profesional di bidangnya sangat dibutuhkan dalam usaha pemanfaatan perpustakaan yang maksimal. Disamping hal tersebut diatas kearifan lokal juga harus ditonjolkan melalui kegiatan-kegiatan yang diprogramkan perpustakaan.

Diakhir pertemuan, Ketua Tim Juri yakni bapak Drs. Suhana menyampaikan bahwa perkembangan perpustakaan di era teknologi informasi harus ditanggapi dengan baik, karena perpustakaan sebagai pusat informasi harus mampu memfasilitasi semua pemustaka yang membutuhkan informasi. Sebagai contoh pengadaan koleksi e-books dan pelatihan cara menggunakan e-books, serta cara menangkal informasi hoax. Pengelola perpustakaan diharapkan juga harus profesional dibidangnya yaitu pustakawan dengan pendidikan jurusan ilmu perpustakaan maupun pelatihan tentang pengelolaan perpustakaan.

Akhir kata, telusuri sedalam-dalamnya dunia perpustakaan, niscaya literasi informasi dan  pembelajaran sepanjang hayat akan terlaksana dengan sukses. Salam Perpustakaan.

 

Elisabet Muryantini, S.I.Pust.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment