Article Detail

TINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING

Jumat-Sabtu (1-2/8),  SD Santo Yosef Lahat mengadakan Pelatihan Public Speaking bagi guru-guru yang bekerja di Sekolah Santo Yosef. Kegiatan ini diadakan dalam rangka implementasi program kerja unit karya SD Santo Yosef, khususnya program learning and grow yang dicanangkan untuk tahun pelajaran 2014-2015. Sebanyak 37 peserta yang terdiri dari karyawan Kantor Wilayah, guru TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yosef Lahat mengikuti kegiatan ini.

Bapak Ambrosius Jumianto, S. Pd. selaku koordinator kegiatan mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan para guru dalam berkomunikasi baik dalam konteks pelayanan di lingkungan kerja masing-masing, maupun pada saat berkmunikasi dengan rekan sejawat di ruang kerja. “Harapannya setiap guru di SD Santo Yosef pada khususnya dan Guru Santo Yosef pada umumnya mampu tampil bebas dan percaya diri dalam menyajikan pembelajaran di sekolah dengan cara komunikasi yang menarik, menyenangkan, serta mampu memberikan impact,” katanya.

Pelatihan Public Speaking ini menghadirkan Romo Elis Handoko SCJ sebagai narasumber. Dalam pemarannya, romo yang lahir di Lampung pada 23 Maret 1977 lalu ini memaparkan banyak hal terkait ilmu komunikasi. Materi yang di paparkan meliputi apa itu public speaking, bagaimana proses komunikasi, membangun kekuatan pribadi sebagai seorang pembicara, kualitas yang harus dimiliki oleh seorang pembicara, dan teknik melatih vokal yang baik.

Dalam pemaparannya, salah satu lulusan dari Universitas Gregoriana di Roma (2009-2011) ini mengungkapkan bahwa seorang public speaker harus berani keluar dari zona nyaman untuk bisa tampil memukau di hadapan audiens. “Kita harus berani keluar dari zona nyaman kita, seperti rasa takut, malu, dan tidak percaya diri agar bisa berbicara secara bebas di hadapan hadirin,” tandas beliau.

Romo Elis menambahkan bahwa untuk bisa menjadi public speaker yang baik harus diawali dengan membangun sikap positif terlebih dahulu, baru kemudian menyusun konsep,  latihan secara terus-menerus, dan pada akhirnya tampil sebagai pembicara yang profesional dan mengesankan. “Materi pembicaraan bisa sama, tetapi dampak yang ditimbulkan dapat berbeda apabila disampaikan oleh orang yang berbeda, yang harus dilkukan adalah latihan, latihan, dan latihan. Belajar, belajar, dan belajar,” tandas beliau.

Para guru yang menjadi peserta sangat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini. Bapak Samuel Hengky, S. Pd. salah satu peserta mengungkapkan bahwa materi public speaking sangat penting untuk dikuasai, khususnya bagi guru-guru muda, “Materi yang diberikan sangat berharga, khususnya bagi guru muda untuk bisa meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam hal komunikasi,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Y. Sri Surantini, S. Pd., beliau lebih menyoroti materi tentang perkembangan dunia cyber yang disampaikan diakhir pelatihan. Beliau mengaku terkesan karena guru-guru senior pun harus tanggap dan berani membuka diri terhadap perkembangan teknologi, agar dapat melakukan pendampingan dan kontrol  tehadap siswa. “Luar bisa, bahwa guru senior pun harus berani membuka diri terdapa perkembangan dunia cyber,” tandas beliau.

Dalam kesempatan yang sama, Sr. Cornelio CB selaku Kepala SD Santo Yosef juga menyampaikan tanggapannya terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Beliau berharap agar ke depan guru-guru, khususnya guru muda dapat menerapkan cara berkomunikasi yang baik dan efektif sesuai dengan materi yang telah didapat dan dipraktikkan selama dua hari pertemuan. Beliau mengimbau agar para guru yang menjadi peserta berani keluar dari zona nyamannya selama ini. “Mari bapak, ibu kita keluar dari zona nyaman kita untuk lebih mengembangkan diri, kita harus menjadi Tim Kerja Allah (TKA),” tandas beliau mengakhiri. (WL)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment