Article Detail

Spirit Santo Yosef Telah Terwujud

Lahat (28/10)—Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat lakukan upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda ke-91, Senin (28/10) di lapangan SMA Santo Yosef. Upacara bersama ini diikuti seluruh siswa dan karyawan TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yosef. Bertindak sebagai Pembina upacara Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat, Heri Susilo, S,Ag.,M.M.

Dalam amanatnya, beliau menyampaikan bahwa Sumpah pemuda adalah tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya para pemuda yang dalam tekanan penjajah berpikir ke depan bagaimana bisa mempersatukan bangsa yang bhineka ini agar dapat terbebas dari belenggu penjajah. “Spirit para pemuda 91 tahun silam harus kita wujudkan dalam proses pembelajaran, kepada orangtua, dan masyarakat sekitar kita. Bukti semangat itu telah terwujud di Santo Yosef dengan perolehan juara II dan III lomba senam poco-poco tingkat nasional di Jakarta”, tegas beliau.

Sebagai acara tambahan dilakukan penyerahan Piala Ibu Negara Lomba Senam Poco-Poco Nusantara ke-8 Guinness Word Record kepada Kepala Kantor Wilayah Yayasan Tarakanita. Dalam lomba ini prestasi membanggakan dipersembahkan oleh siswa di tingkat Nasional. Kelompok pelajar SD-SMP mendapat juara II dan kelompok pelajar SMP-SMA mendapat juara III. Pelatih Santo Yosef, Rahmadi, juga menyumbangkan piala sebagai juara harapan III senam poco-poco nusantara untuk kategori umum umur 40 tahun ke bawah. Tahun 2019 ada tiga Piala Ibu Negara yang diboyong ke Lahat.

Secara terpisah, Waka Kesiswaan H.Triwardono, M.Pd. menyampaikan bahwa tema peringatan sumpah pemuda ke-91 "Bersatu Kita Maju” diharapkan di era inovasi 4.0 saat ini para pemuda memiliki karakter yang kuat, berkapasitas dan bisa menjadikan bangsa Indonesia semakin berdaya saing di kancah internasional. Kekuatan sumpah pemuda mengingatkan kita untuk berjuang dan melangkah lebih maju karena pemuda merupakan kekuatan yang luar biasa dalam berjuang untuk persatuan dan kesatuan bangsa. “Tema ini di ambil atas dasar pentingnya pembangunan kaum milenial untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan”, tegas Pak TW. Lebih lanjut disampaikan bahwa para pelajar khususnya siswa SMA Santo Yosef sebagai calon generasi milenial jangan sampai dirasuki paham-paham radikalisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Isu-isu perpecahan semakin mengancam  generasi muda. Pemuda dihantui dengan perpecahan dengan tumbuh ujaran-ujaran kebencian yang berpotensi memecah-belah bangsa. Mari kita bersatu untuk maju. Mapen***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment