Article Detail

Sosialisasi PPDB Menyenangkan Menuju Cifu

Pak TW..…gasruk….gasruk, ambil kiri. Teriak Arnoldus Julio Pratama siswa kelas X IPS yang ikut dalam sosialisasi PPDB 2020-2021. Immanuel Bayuaji Putro Kinasih yang duduk di bangku kedua juga bergumam, kalau hujan kita nginap di Cifu. “ Aduh”, kata Sherlita Christanta Saragih.  Namun beda dengan Renji Pratama Hane asli asal Cifu selalu tenang karena siapapun yang masuk wilayah perusahaan kelapa sawit dan pabrik di Cifu dengan surat resmi akan mendapat fasilitas jaminan keamanan termasuk mobil derek. Hari itu Senin (11/11) , malam harinya wilayah perkebunan diguyur hujan, namun tidak mengurungkan niat kami berlima untuk bertemu siswa kelas IX SMP Panditanesia kompleks pabrik CPO PT Cipta Futura (Cifu).

Perjalanan 2,5 jam dari Kabupaten Muara Enim dan 3,5 jam dari Lahat ini kondisi jalan tanah berbatu menelusuri perkebunan sawit yang baru saja diremajakan.  Sepanjang perjalanan menemui jalan halus hanya di dua jembatan yang panjangnya 50 meter. Bersyukur dan bersyukur hari itu tidak hujan, dan selalu dihibur dengan kehadiran monyet ekor panjang di tepi jalan dan banyaknya burung perkutut, tekukur, puyuh, jalak hitam. “Wih, ternyata di sini masih banyak jalak hitam”, kata Pak TW penuh kagum. Empat siswa yang ikut sosialisasi juga bergembira ria mengikuti perjalanan sambil membuat parodi lewat lagu lama maupun daerah batak. Seperti lagu Ebit G Ade, “Perjalanan ini….. yang penuh batu-batu, di tanah becek Cifu”.

Setelah matahari condong ke barat tepatnya pukul 13.05 WIB, rasa lelah terbayar dengan melihat bagusnya sekolah di tengah perkebunan. Tk, SD, dan SMP Panditanesia berada dalam satu kompleks yang sangat luas. Kami di sambut luar biasa oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Suwardi yang berterimakasih karena telah berkunjung dan baru kali ini ada sekolah yang bersedia sosialisasi di SMP ini. Segala sesuatu sudah dipersiapkan sekolah di ruang kelas IX, LCD Infokus, Laptop, Layar, Sound. Kurang lebih satu jam sosialisasi PPDB SMA Santo Yosef tahun 2020-2021 kepada 29 siswa kelas IX yang sebagian besar orangtua berasal dari NTT sebagai karyawan perkebunan maupun pabrik dan mayoritas beragama katolik. Datang dan pulang sekolah antar jemput kendaraan perusahaan. Lima hari belajar juga sudah diterapkan di sekolah ini. Siswa sangat ingin untuk melanjutkan sekolah di Lahat setelah mendapat sosialisasi, terbukti dua siswa langsung mendaftar mengikuti jejak dua kakak kelasnya. Semoga brosur dan surat kepada orangtua siswa ditanggapi dengan baik dan mempercayakan pendidikan lanjutan putra-putrinya di Santo Yosef Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat.***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment