Article Detail
STAND PAMERAN PENDIDIKAN SMA SANTO YOSEF RAMAI PENGUNJUNG
Ulang Tahun sekolah Santo Yosef diperingati pada tanggal 19 Maret setiap tahunnya. Hal ini selalu dilakukan sebagai wujud rasa syukur (celebration) atas karya yang dipercayakan Tuhan, khususnya karya pelayanan di bidang pendidikan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini peringatan 19 Maret berlangsung lebih meriah, karena bertepatan dengan Dies Natalies 80 tahun Susteran CB, Balai Pengobatan, Unit TK, dan SD Santo Yosef Lahat.
Acara yang mengusung tema besar “Hatiku Bernyala-nyala karena Cinta,” berlangsung selama tiga hari yaitu mulai Sabtu, (19/03/16) sampai dengan Senin, (21/03/16). Rangkaian acara diawali dengan upacara bendera yang dilaksanakan pada Senin (19/03), diikuti oleh seluruh karyawan, siswa-siswi sekolah Santo Yosef, dan para alumni. Upacara pembukaan sendiri menghadirkan Wakil Bupati Lahat, Bapak Marwan Mansyur sebagai pembina upacara.
Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan pemotongan pita dan pelepasan burung dara oleh Bapak Marwan Mansyur didampingi anggota Komisi Sepuluh DPR RI, Ibu Sri Melyana. Pemotongan pita dan pelepasan burung dara sebagai simbol pembukaan pameran pendidikan, bazar, dan pentas seni yang akan diselenggarakan selama tiga hari untuk karyawan, siswa-siswi, dan masyarakat Kota Lahat.
Selama perhelatan berlangsung, pameran pendidikan cukup banyak menyita perhatian pengunjung. Mereka tertarik mengamati berbagai materi yang ditampilkan di setiap stand, yang sebagian besar diisi oleh produk-produk hasil kegiatan belajar siswa di sekolah.
Khusus stand SMA, beragam kreasi seni dan produk dari setiap mata pelajaran dipamerkan. Di pintu masuk stand SMA Santo Yosef, pengunjung sudah disambut dengan dua bingkai foto unik dengan gambar tokoh animasi kartun dan bingkai berlatar facebook. Banyak pengunjung yang sengaja mampir untuk berfoto dengan menggunakan bingkai foto berlatar facebook dan tokoh animasi yang disiapkan oleh panitia.
Tepat setelah pintu masuk, terdapat koleksi tabloid Mata Pena dari cetakan pertama tahun 2007 hingga edisi yang terbaru Maret 2016. Setiap pengunjung yang mampir pun diberi satu tabloid Matapena edisi terbaru sebagai bagian dari upaya memperkenalkan sekolah Santo Yosef kepada masyarakat umum.
Mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup menampilkan tanaman hidroponik, bibit – bibit sayuran di polibag yang ditanam dari benih oleh para siswa, dan juga pupuk organik cair yang dibuat oleh SMA Santo Yosef sendiri. Selain itu, juga dijual bio compand dan bio septic. Bio compand merupakan bahan kimia untuk membuat pupuk cair, sedangkan bio septic merupakan bahan kimia pembersih untuk membersihkan kamar mandi.
Macam-macam poster bertemakan lingkungan hidup juga dipajang di stand SMA Santo Yosef. Panitia juga menyediakan sebuah komputer bagi pengunjung yang ingin belajar mendesain sendiri posternya.
Dari mata pelajaran sejarah terlihat macam-macam candi dan hasil budaya Indonesia lainnya. Benda-benda ini juga dibuat oleh para siswa dengan memanfaatkan barang bekas, yaitu koran yang sudah tidak terpakai dan telah dibuat bubur supaya mudah dibentuk.
Hasil karya siswa jurusan IPA juga dipamerkan, seperti briket dari kulit pisang dan lampu lava. Selain itu, terdapat konsep rumah sederhana. Tidak lupa dari mata pelajaran bahasa Inggris terdapat materi “having fun with with English” berupa permainan kata berbahasa inggris yang banyak menarik minat pelajar SD dan SMP.
Dari sekian banyak materi yang dipamerkan, seni membatik menjadi materi yang mampu menarik banyak perhatian pengunjung, karena selain dapat melihat hasil karya, mereka juga bisa praktik membatik secara langsung. Alat dan bahan untuk membatik seperti canting, malam, dan sehelai kain telah disediakan oleh panita. Para pengunjung dapat langsung menggambar pola di kain lalu membatiknya.
Berbagai materi yang ditampilkan pada stand pameran pendidikan berhasil menarik perhatian banyak pengunjung. Salah satu pengunjung dari SMK PGRI 2 Lahat mengatakan, “Stand SMA Santo Yosef sangat mendidik karena isinya tentang pelajaran, apalagi yang berhubungan dengan IPA, itu sangat menarik bagi saya”. Lebih lanjut Dedek sapaan akrabnya, berpesan “Kalau bisa diadakan acara seperti ini setiap tahunnya, karena selain menghibur juga dapat mengedukasi masyarakat pengunjung” pungkasnya.
Angela Vania Salsabila
Azaria Fidella
-
there are no comments yet