Article Detail

PERPUSTAKAAN SMA SANTO YOSEF TERUS MENYITA PERHATIAN

Perpustakaan SMA Santo Yosef Lahat masih menarik perhatian berbagai pihak. Setelah sukses meraih prestasi gemilang dengan meraih juara pertama lomba perpustakaan tingkat propinsi dan didaulat menjadi wakil Sumatera Selatan untuk mengikuti lomba perpustakaan di tingkat nasional, Perpustakaan SMA Santo Yosef sukses menarik perhatian beberapa media lokal seperti Lahat Pos.

Perhatian tidak hanya diperoleh dari media lokal, Lahat Pos, beberapa pemerhati perpustakaan di lingkup Sumatera Selatan pun ikut melirik prestasi yang berhasil dicapai oleh Perpustakaan SMA Santo Yosef. Seperti yang dilakukan Bapak Ahmad Farizi, S. Kom, seorang dosen dari Universitas MDP Palembang. Beliau mengunjungi Perpustakaan SMA Santo Yosef pada Jumat (14/11) lalu. Beliau merupakan salah seorang pemerhati perpustakaan, khususnya perpustakaan maya (digital library).

Beliau aktif menyosialisasikan perpustakaan maya (digital library) di Wilayah Palembang dan sekitarnya. Kutipan menarik yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Farisi dalam presentasinya adalah bahwa, “Perpustakaan digital tidak akan pernah menggantikan perpustakaan konvensional,” artinya peran perpustakaan konvensional tidak akan tergantikan, karena perannya sebagai tempat mendokumentasikan berbagai tulisan hasil pengembangan ilmu pengetahuan. Perpustakaan konvensional memiliki kekhasan dan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki perpustakaan maya.

Kehadiran Bapak Ahmad Farisi di Perpustakaan SMA Santo Yosef sebenarnya untuk menyosialisasikan Program Perpustakaan SLIMS, namun beliau mengaku kaget, karena ternyata program yang baru ia sosialisasikan beberapa bulan terakhir di Wilayah Palembang dan sekitarnya, ternyata sudah diterapkan dan sudah berjalan selama satu tahun di SMA Santo Yosef.

“Banyak hal yang mengejutkan yang saya temukan di sekolah ini, karena ini pertama kali saya sosialisasi ke Kabupaten Lahat,” katanya. Sosialisasi SLIMS yang direncanakan pun polanya berubah, para guru dan tim pustakawan yang hadir akhirnya hanya berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait pengelolaan perpustakaan maya (digital library). Bapak Ahmad Farisi memperkenalkan beberapa program perpustakaan yang baru, selain SLIMS. Para guru dan tim pustakawan juga diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan perpustakaan dan teknologi kepada beliau. (WL)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment