Article Detail
BUTUH PERJUANGAN MENJADI PEMENANG
Tahun 2015 merupakan tahun ke-70 Indonesia merdeka. Perayaan kemerdekaan RI tak pernah luput dari pelaksanaan lomba-lomba. Pemerintah Kabupaten Lahat juga menyelenggarakan berbagai lomba untuk memeriahkan acara Hut RI ke-70. Salah satu kategori yang dilombakan adalah lomba bakiak. Lomba tersebut di laksanakan di Gedung Kesenian Lahat pada Jumat (09/08/15) lalu. Semangat anak muda yang menggebu terlihat pada saat lomba berlangsung.
Lomba Bakiak diikuti oleh sekolah-sekolah di Kabupaten Lahat, salah satunya SMA Santo Yosef. Kali ini, yang berkesempatan mewakili SMA Santo Yosef adalah Monita Rahajeng, Dewi, Ferryn Veria Putri, Mita, dan Lucia Regina Caeli. Tim redaksi mata pena berkesempatan mewawancarai salah satu dari mereka, yaitu Monita Rahajeng Pratiwi. Cewek yang memiliki postur tubuh atletis ini sebelumnya juga pernah mengikuti lomba lari 100 meter dan sukses meraih juara empat. Kali ini ia kembali dipercaya mewakili sekolah mengikuti lomba bakiak bersama rekan-rekannya.
Berkat kerja keras, mereka akhirnya sukses mendapatkan hasil yang memuaskan. Monita dan rekan-rekannya sukses meraih juara ketiga. “Saya sangat puas dengan hasil yang kami raih, akhirnya semua kerja keras dan perjuangan kami terbayar dengan kemenangan yang kami dapatkan. Kami sangat puas dan bangga dengan perolehan kami kali ini,” kata Monita sembari tersenyum bangga.
Kesuksesan tentu tidak mereka dapatkan begitu saja. Dengan di dampingi Bapak Yuana Saputra mereka dapat mengikuti lomba bakiak dengan baik dan mendapat prestasi. “Kami hanya memiliki waktu satu hari untuk berlatih, bisa dikatakan itu waktu yang cukup singkat dan melelahkan, namun demikian anak-anak memiliki semangat yang luar biasa sehingga mampu mengukir prestasi”, kata Pak Yuan.
Monita menuturkan bahwa lawan-lawan yang dihadapi tidaklah mudah, tetapi hal tersebut tidak membuat mereka berkecil hati, sebaliknya mereka justru tertantang untuk menang. “Lawan yang kami hadapi cukup tangguh, karena lomba juga dikuti oleh sekolah-sekolah dari luar kota, seperti SMAN Pulau Pinang” tuturnya.
Monita berharap ke depan SMA Santo Yosef Lahat dapat mengembangkan olahraga-olahraga tradisional seperti permainan bakiak. Ia juga ingin membuktikan kepada orang-orang di luar sana bahwa SMA Santo Yosef juga memiliki potensi Non Akademik yang cukup hebat. Kali ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga bahwa kerjasama dan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan saat mengikuti lomba.
Yelti apriya-
there are no comments yet